Analisis Program Intensif Keagamaan dalam Pembentukan Karakter dan Kompetensi Peserta Didik: Studi pada MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo dan MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo, Tuban
DOI:
https://doi.org/10.62589/jurnalpemikiranislam.v4i01.362Abstrak
Satuan pendidikan menjadi tumpuan harapan tumbuh kembangnya peserta didik menjadi manusia paripurna, yakni manusia yang memiliki sikap mental yang positif, pengetahuan yang memadai, dan sejumlah keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun kehidupan. Pendidikan di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban dan MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo Tuban memiliki tujuan yang sama, yakni mengembangkan kompetensi peserta didik, khususnya dalam bidang keagamaan. Berdasarkan hal tersebut, MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban dan MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo Tuban memiliki berbagai program kegiatan keagamaan untuk menunjang hal tersebut, program kegiatan tersebut mencakup kegiatan kurikuler maupun nonkurikuler. Salah satunya adalah program munaqosah atau sidang terbuka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk, implementasi dan hasil implementasi Program Intensif Keagamaan dalam pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik di MA Unggulan Ulumiyyah Ponpes Nahdlotut Tholibin Al-Islamiyyin dan MA Plus Al-Muhibbin Ponpes Moderen Al-Muhibbin 4 Bahasa, Jatirogo, Tuban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dnegan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara observasi dan triangulasi data dari hasil wawancara yang dibuktikan dengan observasi dan juga dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Bentuk program intensif keagamaan di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban berupa pendalaman ilmu-ilmu keagamaan, yakni: tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, kajian kitab kuning (Kitab Safinatun Najah), kajian ilmu Nahwu-Shorof (Kitab Jurumiyyah & Amtsilatut Tasrifiyyah). Bentuk program intensif keagamaan di MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo, Tuban berupa pendalaman ilmu-ilmu keagamaan, yakni kajian Kitab Tafsir Jalalain. (2) Implementasi program intensif keagamaan keagamaan di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban: program dilaksanakan setiap hari; adanya klasifikasi kelas berdasarkan kemampuan peserta didik; materi pembelajaran: tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, kajian kitab Safinatun Najah; kajian ilmu Nahwu-Shorof (Kitab Jurumiyyah & Amtsilatut Tasrifiyyah); metode yang digunakan: metode pembelajaran pondok salaf (sorogan dan bandongan). Implementasi program intensif keagamaan keagamaan di MA Plus Al-Muhibbin, Jatirogo, Tuban: program dilaksanakan pada hari Senin, Selasa Rabu; adanya klasifikasi kelas berdasarkan kemampuan penguasaan bahasa asing peserta didik; metode yang digunakan: sorogan dan terjemah bahasa. (3) Hasil implementasi program intensif keagamaan dalam pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik di MA Unggulan Ulumiyyah Jatirogo Tuban: pembentukan karakter disiplin berupa ketepatan waktu mengikuti kegiatan yang ada, kehadiran peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan adanya hukuman bagi peserta didik yang terlambat datang. Karakter tanggungjawab berupa kesiapan peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan kesungguhan peserta didik dalam melaksanakan program. Kompetensi berupa adanya peningkatan dalam kemampuan membaca dan memahami isi dari kitab kuning yang dipelajari, peningkatan jumlah kelulusan pada sidang munaqosah kitab dan meningkatnya rata-rata nilai kelulusan pada sidang munaqosah kitab. hasil implementasi program intensif keagamaan di MA Plus Al-Muhibbin Jatirogo Tuban adalah pembentukan karakter disiplin berupa ketepatan waktu mengikuti kegiatan yang ada, kehadiran peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan adanya hukuman bagi peserta didik yang terlambat datang. Karakter tanggungjawab berupa kesiapan peserta didik dalam mengikuti program intensif keagamaan dan kesungguhan peserta didik dalam melaksanakan program. Kompetensi peserta didik, berupa adanya peningkatan dalam kemampuan membaca dan memahami isi dari kitab kuning yang dipelajari dan kemampuan peserta didik dalam menjelaskan isi dari kitab Tafsir Jalalain dalam berbagai bahasa.